Solopos.com, SOLO — Siapa yang tidak keki apabila kendaraan bermotor kita tiba-tiba macet saat perjalanan. Hati bisa tambah mangkel jika tak ada bengkel di sekitar lokasi mogok. Pekerjaan dan urusan penting lain pun bisa berantakan gara-gara motor ngadat. Problem riil ini sukses ditangkap dengan jeli oleh PT Pratama Kurnia Kasih dengan meluncurkan layanan servis panggilan.
Tak perlu repot-repot menuntun motor sampai ke bengkel, warga tinggal menghubungi bengkel resmi sekaligus distributor kenamaan motor Honda itu. Mekanik Pratama Kurnia Kasih bakal langsung meluncur ke lokasi dengan membawa piranti lengkap.
“Servis dilakukan di tempat. Konsumen tinggal menunggu sampai motornya bisa jalan,” ujar Mintardja Ekosaputra, owner PT Pratama Kurnia Kasih, dalam Talkshow Virtual Brand Domination: Strategi Mengelola Merek Juara yang digelar Solopos, Jumat (8/10/2021). Talkshow menjadi bagian kick off riset Solo Best Brand and Innovation (SBBI) 2022.
Servis panggilan hanya menjadi salah satu program inovatif Pratama Kurnia Kasih yang berorientasi kepuasan pelanggan. Dealer yang berdiri sejak 1971 itu juga punya layanan servis langganan dan servis kunjung.
Dalam servis kunjung, konsumen yang butuh layanan tinggal menunggu di rumah atau kantornya. “Hal ini menjadi terobosan di masa pandemi Covid-19 ketika konsumen sangat berhati-hati jika berada di kerumunan. Selain jemput bola, kami berupaya keep in touch lewat hal-hal personal seperti ucapan selamat dan diskon bagi pelanggan yang berulang tahun,” ucap Mintardja.
Beragam pelayanan prima itu membuat PT Pratama Kurnia Kasih selalu menjadi nomor satu selama delapan tahun berturut-turut dalam SBBI kategori dealer motor.
Selain PT Pratama Kurnia Kasih, Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Solo menjadi merek yang kerap mendominasi SBBI beberapa tahun terakhir. PKU Muhammadiyah tercatat memenangi SBBI sejak 2016-2018, kemudian 2020-2021. PKU Muhammadiyah pernah absen jadi jawara hanya pada 2019.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Solo, Mardiatmo, mengatakan tak ada “jurus khusus” untuk memikat hati warga Soloraya. Dalam memberi layanan, pihaknya mengaku hanya mencoba mengetahui kebutuhan masyarakat.
Harga Sesuai Kualitas Pelayanan
Mardiatmo melihat warga butuh pelayanan medik, pelayanan keperawatan dan pelayanan umum yang baik. “Selain itu warga melihat harga harus sesuai kualitas pelayanan. Dari situ, kami terus berupaya memberikan kemudahan dan berorientasi konsumen,” ujarnya.
Prodia juga menjadi salah satu merek yang merajai SBBI. Tak tanggung-tanggung, Prodia memenangi SBBI dalam kategori laboratorium diagnostik tujuh tahun beruntun (2015-2021).
Direktur Bisnis dan Marketing Prodia, Indriyanti R.S., mengatakan kelengkapan jenis pemeriksaan menjadi salah satu nilai lebih Prodia. Hingga kini, Prodia melayani 700 jenis pemeriksaan.
“Setiap tahun kami menambah 10 jenis tes yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu kedokteran,” kata dia.
Keamanan untuk konsumen dan para pekerja juga menjadi perhatian Prodia. “Safety makin menjadi fokus kami di masa pandemi,” ujar Indriyanti.
Solopos Institute yang menjadi tulang punggung riset SBBI mengakui ketiga merek tersebut paling unggul dalam kepuasan pelanggan di bidangnya. Manajer Solopos Insitute, Sholahuddin, membeberkan Prodia, Pratama Kurnia Kasih, dan RS PKU Muhammadiyah Solo sangat menonjol di indikator customer satisfaction.
“Skor tertinggi ada di kepuasan pelanggan meski di indikator lain seperti brand awareness, maket share, quality dan loyalty pun mereka bernilai baik,” ujarnya.
Sholahuddin menilai hal itu menggambarkan kepuasan pelanggan menjadi poin yang sangat perlu diperhatikan untuk menjadi merek juara.
“Mereka yang punya pelayanan memuaskan terbukti sulit digoyahkan di SBBI dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya.
https://www.solopos.com/inovasi-dan-fokus-puaskan-pelanggan-jadi-kunci-merek-juara-sbbi-1169871