Para peserta Festival Literasi Keberagaman yang digelar Solopos Insitute di De Tjolomadoe mempersiapkan stan hingga malam hari pada Jumat (25/3/2022).
Solopos.com, SOLO — Festival Literasi Keberagaman yang digelar Solopos Institute di De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar, akan berlangsung Sabtu (26/3/2022). Para peserta bekerja keras menyiapkan stan dengan hiasan semenarik mungkin.
Pantauan Solopos.com, Jumat (25/3/2022), mereka bekerja sampai malam hari untuk mempersiapkan stan tersebut. Beberapa di antaranya ada siswa yang masih berseragam sekolah. Sementara itu, 100-an kursi berlapis kain putih sudah tertata di Stasiun Ketelan De Tjolomadoe pukul 18.00 WIB.
Sebanyak delapan SMA/SMK mengikuti festival tersebut. Mereka yakni SMAN 1 Sukoharjo, SMKN 3 Sukoharjo, SMKN 2 Klaten, SMAN 1 Cawas. Kemudian SMAN 3 Solo, SMAN 4 Solo, SMKN Ngargoyoso, dan SMAN Kerjo.
Aditya Niko Pratama, siswa SMKN Ngargoyoso, mengatakan ia bersama rombongan teman-teman melakukan persiapan sejak pukul 13.00 WIB. Ia mengaku antusias menuju kegiatan Festival Literasi Keberagaman. Apalagi ini baru kali pertama ia berkunjung ke De Tjolomadoe.
“Kami berangkat 13.00 WIB. Memang perjalanan jauh. Tapi sampai sini takjub. Kami bersemangat, bertemu kawan-kawan dari SMK/SMA lain,” terang Adit saat ditemui Solopos.com, Jumat malam.
Potret Kehidupan Sekitar
Adit menjelaskan miniatur tempat ibadah yang dihadirkan pada desain stan sekolahnya diambil dari potret kehidupan masyarakat Ngargoyoso. Menurut Adit, di Ngargoyoso ada tiga tempat ibadah yang berdiri berdampingan.
“Kami ambil dari kondisi [sosial] nyata di Margoyoso. Di sana ada gereja, pura, masjid tapi berdekatan. Mencerminkan toleransi, jadi saling beriringan,” jelasnya.
Kawan Adit, Ilyas Muhlis Alfian, menceritakan papan keterangan yang ada di stan sekolahnya. “Stan [bertuliskan] get ready mading eskamagz atau Eskariso Magazine. Eskaso itu SMK Negeri Margoyoso, ya akronim,” jelas Ilyas.
Sementara itu, siswa SMAN 3 Solo, Patrick Yosie Apriliano, juga mengaku antusias mengikuti Festival Literasi Keberagaman. Bahkan, ada dari mereka yang tak sabar ingin hadir di lokasi festival. Ia juga tetap menyiapkan diri untuk mengikuti festival.
“Yang saya persiapkan sebelum mengikuti festival literasi pastinya kondisi tubuh yang sehat dan membaca beberapa materi materi pada saat webinar dulu. Teman-teman sangat antusias, malah ada yang tidak sabar,” jelas Patrick saat dihubungi Solopos.com via Whatsapp, Jumat.
Adu Kreativitas
Megah bangunan De Tjolomadoe menjadi akan saksi berlangsungnya Festival Literasi Keberagaman, Sabtu (26/3/2022). Peserta festival berasal dari siswa SMA/SMK dari delapan sekolah di Soloraya, guru fasilitator, dan tamu undangan hadir di sana.
Kegiatan tersebut merupakan puncak acara program yang digagas oleh Solopos Institute yang telah berjalan sejak 3 Agustus 2020. Program itu bernama Internalisasi Literasi Keberagaman melalui urnalisme untuk Guru dan Siswa SMA/SMK di Soloraya.
Project Leader Program Literasi Keberagaman, Sholahuddin mengatakan acara turut mengundang Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Bangunan bersejarah De Tjolomadoe juga menjadi saksi dikukuhkannya delapan sekolah di Soloraya sebagai Sekolah Keberagaman dan talkshow.
Selain menjadi ajang beradu kerativitas, Festival Literasi Keberagaman turut mengundang komika Sakdiyah Ma’ruf. Komika yang cerdik dan mampu menyampaikan nilai-nilai kebenaran melalui humornya.
Topik tentang keberagaman ia hadirkan dengan banyolan yang mampu membawa gelak tawa. Selain menampilkan stand up comedy, Sakdiyah akan menjadi pembicara pada talkshow. Seluruh rangkaian acara Festival Literasi Keberagaman bisa disaksikan di kanal YouTube Espos Live. (Afifa Enggar Wulandari)
Sumber:https://www.solopos.com/peserta-bekerja-sampai-malam-demi-festival-literasi-keberagaman-solo-1282066?utm_source=terkini_desktop