Solopos Insititute menggelar Festival Literasi Keberagaman melalui Jurnalisme yang diikuti ratusan siswa dan guru dari delapan sekolah se Soloraya di De Tjolomadoe, Karanganyar.
Solopos.com, KARANGANYAR — Keceriaan terlukis dari riuh tepuk tangan dan sorai bahagia 100-an orang yang hadir di Stasiun Ketelan, De Tjolomoadoe, Colomadu, Karanganyar, Sabtu (26/3/2022). Mereka adalah siswa SMA/SMK, guru fasilitaror, dan tamu undangan Festival Literasi Keberagaman.
Sebanyak 10 stan berjajar menampilkan karya-karya jurnalistik dari delapan SMA/SMK di Soloraya yang sejak 3 Agustus 2020 mengikuti serangkaian program inisiasi Solopos Institute. Program tersebut adalah Internalisasi Literasi Keberagaman melalui Jurnalisme untuk Guru dan Siswa SMA/SMK di Soloraya.
Sebelumnya, beberapa sekolah telah menghias stan mereka sejak Jumat (25/3/2022) malam. Majalah dinding, buletin, majalah, kerajinan tangan, dan karya dari siswa menghiasi stan. Ornamen-ornamen tradisional dan miniatur beberapa tempat ibadah juga turut dipamerkan.
Tiga kelompok penari menunggu giliran pentas. Masing-masing membawakan tarian hasil latihannya masing-masing. SMKN Ngargoyoso menampilkan Tari Garudheya, SMAN 1 Kerjo menampilkan tari Karang Tumandhang, dan SMAN 1 Cawas menampilkan tari keprajuritan.
Sementara itu, ada siswa yang bertugas menjaga stan. Salah satunya Maria Lintang Cahyaningtyas, siswi SMAN 4 Solo. Sementara kawan-kawannya duduk di barisan kursi peserta. Lintang mengatakan ia ditugasi untuk menjaga stan untuk melayani tamu yang berkunjung.
“Iya memang ditugasi [menjaga stan]. Teman-teman lain di sana [duduk di kursi peserta],” kata dia.
Satu per satu tamu undangan menyampaikan sambutan di depan peserta. Mulai dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VII Jateng, Suratno; Gubernur Jatenng, Ganjar Pranowo melalui video; hingga Countering Violent Extremism Advisor USAID Indonesia, Ellexis Chapman, via Zoom.
Dalam sambutannya, Ganjar mengatakan jurnalisme rangkaian program Internalisasi Literasi Keberagaman melalui Jurnalisme untuk Guru dan Siswa SMA/SMK di Soloraya telah menyiapkan guru dan siswa untuk menjadi agen keberagaman. Ia juga berterima kasih kepada Solopos Institute yang telah menyediakan forum belajar jurnalisme keberagaman. Tak lupa ia pesan agar seluruh peserta tetap menjaga toleransi.
“Jurnalisme menjadi media untuk menyebarkan informasi. Lewat acara ini saya yakin guru dan siswa sudah siap menjadi agen keberagaman. Terima kasih Solopos untuk terus mengadakan acara bermanfaat seperti ini. Untuk peserta selamat mengikuti festival, semoga manfaat. Ingat, selalu jaga toleransi. Berbeda itu indah,” kata Ganjar.
Talkshow
Kemeriahan peserta bertambah saat talkshow berlangsung. Bersama tiga pembicara yang asyik, peserta diajak membuka lebar-lebar pengetahuannya tentang keberagaman. Ketiga pembicara itu yakni komika Sakdiyah Ma’ruf, guru fasilitator dari SMKN 2 Klaten, Tri Winarno; dan Pendeta Yerry Pattinasarani yang bergabung dalam Zoom meeting.
Dalam Festival Literasi Keberagaman juga diumumkan pemenang beberapa perlombaan yang diadakan oleh Solopos Institute. Produk-produk yang dilombakan merupakan hasil bimbingan Solopos Institute selama program berlangsung. Di antaranya lomba vlog, lomba esai keberagaman, lomba mading antar sekolah, lomba website antar sekolah, dan lomba buletin antar sekolah. Ada pun SMKN Ngargoyoso menjadi juara umum serangkaian acara Festival Literasi Keberagaman.
Salah satu peserta asal SMAN 1 Cawas, Fauzi Hidayat Hariyanto, yang juga turut mementaskan tari, berharap acara literasi keberagaman ini bisa digelar kembali. Hal tersebut Fauzi ungkapkan karena ia mendapat banyak pelajaran.
“Setelah ikut ini saya bisa menghargai orang lain. Harapannya ke depan harus terus ada sih. Banyak banget [nilai yang bisa diambil]. Mungkin kalau bidang lomba bisa ada kesenian gitu,” kata Fauzi saat diwawancara Solopos.com, Minggu. (Afifa Enggar Wulandari)
Sumber:https://www.solopos.com/sorak-bahagia-peserta-penuhi-festival-literasi-keberagaman-solopos-1282280?utm_source=terkini_desktop