Solopos.com, KUTAI TIMUR — Sebanyak 27 wartawan di Kalimantan Timur yang mengikuti uji kompetensi wartawan yang digelar Solopos Institute bekerja sama dengan Mediatama Zeine Kutuby (MZK) Institute dan Aliansi Jurnalis Kutai Timur (AJKT), Sabtu-Minggu (14/11/2021), dinyatakan kompeten.
Sementara seorang wartawan yang terdaftar mengikuti UKW tidak hadir sehingga otomatis dinyatakan belum kompeten.
Pengumuman hasil UKW disampaikan Koordinator Tim Penguji Solopos Institute, Syifaul Arifin, di hadapan puluhan peserta dan Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, Minggu.
“Hasil pengujian untuk 12 mata uji selama dua hari ini, seluruhnya dinyatakan kompeten,” ujar Syifaul yang langsung disambut tepuk tangan di aula Hotel Royal Victoria, Kutai Timur itu.
Meski nilai peserta sangat bervariatif, kata Syifaul, seluruhnya masih berada di atas batas standar yang menjadi syarat kompetensi yakni 70.
Menurut Syifaul, puluhan peserta UKW tuntas menjalani 12 mata uji meliputi pengetahuan umum jurnalisme, hukum dan etika pers, menulis dan menyunting berita serta perencanaan redaksi. Seluruh mata uji dapat diselesaikan dengan baik oleh peserta.
“Satu saja ada mata uji tidak lulus maka sang wartawan dinyatakan belum berkompeten. Dan ternyata teman-teman dapat menyelesaikan dengan baik. Selamat kepada teman-teman. Tapi jangan menjadikan ini jadi kesombongan. Ini bukan akhir tapi baru awal. Jika nanti ternyata ada perilaku yang tidak profesional, status kompeten bisa dicabut Dewan Pers,” tandas Redaktur Pelaksana Solopos ini.
Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menyatakan gembira seluruh wartawan yang mengikuti UKW dinyatakan kompten.
“Saya sudah yakin mereka semua kompeten. Saya tidak asing dengan mereka, setiap hari mereka di depan saya, alhamdulillah mereka semua kompeten,” ujar mantan anggota DPRD Kutai Timur tersebut.
Peserta UKW madya, Raymond Chouda, mengaku mendapat banyak pengetahuan saat menjalani UKW. “Saya selama ini tahunya tentang kode etik tidak boleh menerima amplop dan tidak memberitakan cabul. Ternyata selain itu masih banyak hal yang belum saya ketahui dan baru tahu setelah mengikuti UKW ini,” katanya.
Peserta lainnya dari Bontang, Muhammad Arsyad Mustar terkesan pada mata uji Kode Etik Jurnalistik. Menurutnya, penguji cukup banyak memberi ilmu baru kepadanya dalam mata uji tersebut. “Dari 12 mata uji itu yang paling terkesan ya di Kode Etik Jurnalistik. Mungkin nilai saya paling rendah di situ. Saya mendapat banyak pengetahuan baru setelah menjalani UKW,” ujar redaktur memonesia.com yang mengikuti UKW tingkat madya itu.
Direktur MZK Institute Martha Saflina bersyukur seluruh peserta dinyatakan kompeten. Ia berharap bisa menggandeng Solopos dan AJKT untuk menggelar UKW di kesempatan berikutnya.
Puluhan wartawan yang mengikuti UKW berasal dari klikkutim.com (7 wartawan), beritaetam.com (6), beritakutim (2), dan sisanya masing-masing berasal dari presisi.co, intuisi.co, Kaltim Post, memonesia.com, kaltimtoday.com, tribunkaltim.com, nomorsatukaltim.com, PKTV, aktualborneo.com, diswaykaltim.id, liputankaltim.com, sangattaku.com, kutimpost.com.
Penguji Solopos yang bertugas yakni Syifaul Arifin, Ichwan Prasetyo, Bambang Aris Sasongko, Yonantha Chandra Premana, Rahmat Wibisono, dan Abu Nadzib.
Sumber : https://www.solopos.com/ukw-solopos-mzk-institute-usai-27-wartawan-kaltim-berkompeten-1195276?utm_source=sidebar_desktop