Harian Umum Solopos kembali mengadakan survei merek terbaik di Solo dan Jogja, Solo Best Brand Index-Jogja Best Brand Index (SBBI-JBBI) 2019. Ajang ini akan membaca 98 merek terbaik versi konsumen di dua kota kerajaan ini.
Ada 79 kategori merek di Solo dan 19 kategori di Jogja. Bagi pelaku usaha/pebisnis, survei ini bisa mengukur kinerja bisnis mereka sekaligus menjadi bahan evaluasi. Sementara bagi konsumen, SBBI-JBBI 2019 bakal bisa menjadi panduan untuk menentukan pembelanjaan.
SBBI-JBBI memberikan banyak manfaat bagi produsen dan konsumen. Apa saja? Berikut wawancara Solopos.com, dengan Ketua Divisi Survei SBBI-JBBI 2019, Sholahuddin, Rabu (13/2/2019).
*Keterangan : T (Tanya), J ( Jawab)
T : Apa SBBI-JBBI?
J : SBBI-JBBI adalah riset untuk mencari merek-merek terbaik dalam perspektif konsumen. Riset SBBI-JBBI berbasis pada kekuatan merek (brand equity) yang pas untuk mengukur kinerja merek yang disurvei. Riset SBBI-JBBI dilakukan secara rutin tiap tahun sehingga survei ini menghasilkan data yang dinamis dari waktu ke waktu.
T : Apa tujuan SBBI-JBBI?
J : Menilai kinerja merek guna membantu pengelola merek meningkatkan kinerja produk mereka serta membantu konsumen mengambil keputusan pembelian. Pengelola merek maupun konsumen bisa memantau dinamika merek secara berkesinambungan di SBBI-JBBI.
T : Bagaimana kualitas survei SBBI-JBBI?
J : Survei SBBI-JBBI dilandaskan berdasarkan kaidah-kaidah yang lazim digunakan dalam riset pemasaran sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara akademik maupun praktis. Pelakasana survei oleh lembaga riset Solo Research (Marketing Research Services) yang sudah berpengalaman melakukan riset pasar. Pengalaman Solopos Group selama 19 tahun menyelenggarakan riset pasar menunjukkan hasil SBBI-JBBI kredibel dan layak dipercaya.
T : Apa saja variabel yang digunakan dalam SBBI-JBBI?
J : Riset SBBI-JBBI menggunakan variabel yang biasa digunakan untuk mengukur kekuatan merek (brand equity) seperti brand awareness (kesadaran merek), marketshare (pangsa pasar), satisfaction (kepuasan), perceived quality (persepsi kualitas), usage (penggunaan), dan loyalty (loyalitas). Variabel-variabel tersebut kemudian diturunkan menjadi beberapa indikator. Indikator diturunkan lagi menjadi item pertanyaan dalam kuesioner.
T : Berapa sampel yang diambil dalam SBBI-JBBI?
J : Riset SBBI-JBBI 2019 melibatkan 19.087 sampel yang terdiri dari atas 15.516 sampel di Solo dan 3.571 sampel di Jogja. Sampel diambil dengan menggabungkan pendekatan multistage sampling dan purposive sampling.
T : Secara umum apa manfaat SBBI-JBBI?
J : Bagi para pemegang merek, hasil SBBI-JBBI menjadi informasi penting untuk melihat posisi merek mereka dan merek pesaing di pasar. Bagi konsumen hasil SBBI-JBBI 2019 menjadi informasi berharga dalam menentukan pembelian produk (purchase decision). Sementara itu Data hasil SBBI-JBBI dapat menjadi rujukan penting para pengelola merek untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk memenangi pasar.